Mengenal Lebih Jauh Tentang Pick Me Girl Syndrome

Inspiratips - Belakangan ini, fenomena pick me girl menjadi sorotan dan viral di kalangan anak muda. Menurut rangkuman dari Qeisya, pick me girl syndrome adalah istilah yang merujuk kepada seorang perempuan yang berusaha menunjukkan kepada para lelaki bahwa dia ‘tidak sama seperti perempuan pada umumnya’.

Misalnya, dia mengaku lebih suka hal-hal berbau otomotif dibandingkan berdandan. Sindrom pick me girl ini membuat perempuan yang mengidapnya tidak ragu merendahkan perempuan lain. Tujuannya, untuk mendapatkan validasi dan perhatian dari laki-laki dengan merendahkan sisi feminin dari perempuan itu sendiri.

Meski istilah tersebut cenderung mengacu kepada perempuan, sebenarnya sindrom ini juga bisa dimiliki oleh gender lainnya. Untuk mengenal lebih jauh terkait pick me girl syndrome ini, baca ulasan ini hingga tuntas, ya!

Ciri-Ciri Pick Me Girl Syndrome

Sederhananya, pick me girl syndrom berarti perempuan yang ingin dirinya terlihat berbeda dengan perempuan lain dengan berbagai cara. Berikut ini merupakan ciri-ciri umum kepribadian pick me girl, di antaranya:

Berusaha membuat dirinya terlihat lebih menarik

Ciri-ciri pertama adalah berusaha membuat dirinya terlihat lebih menarik. Biasanya, pengidap sindrom ini berusaha menunjukkan bahwa dia bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan atau yang berbeda dari perempuan kebanyakan.

Misalnya, perempuan dengan sindrom ini mengklaim dirinya tidak perlu dibawa ke restoran mewah untuk ngedate, makan di pinggir jalan saja sudah cukup. Ada juga yang mengklaim dirinya suka koleksi jersey dibadingkan koleksi tas atau sepatu.

Menunjukkan dirinya tidak perlu memakai make up

Ini merupakan ciri paling umum pada seorang perempuan dengan pick me girl syndrome. Dia berusaha menunjukkan pada semua orang bahwa dirinya tidak menggunakan make up, meski kondisi kulitnya bermasalah.

Selain itu, dia selalu berkoar-koar bahwa skincare yang digunakan tidak sebanyak dan semahal perempuan lainnya.

Dia adalah perempuan bebas “drama”

Perempuan yang mengidap sindrom ini selalu menunjukkan bahwa dia menjalani kehidupan ‘normal’ dan bebas ‘drama’. Tidak seperti kebanyakan perempuan yang sering berkutat dengan segala permasalahan yang menurutnya tidak penting.

Padahal, hal semacam ini justru menunjukkan bahwa dialah yang biasanya membuat masalah di antara teman-temannya.

Merendahkan perempuan lain

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perempuan dengan sindrom ini tidak ragu untuk merendahkan perempuan lainnya. Ketika berbicara tentang perempuan lain, dia akan menggunakan nada bicara dan ekspresi wajah yang menunjukkan bahwa dirinya lebih keren.

Kondisi tersebut membuatnya selalu mengomentari apapun yang ada pada perempuan lain, baik dari segi penampilan, sikap dan sebagainya. Tanpa disadarinya, hal ini bisa membuat perempuan tersebut menjadi insecure.

Penyebab Adanya Pick Me Girl Syndrome

Pick me girl syndrome bukan tanpa alasan, salah satu penyebabnya adalah internalized misogyny. Maksudnya, perempuan secara sadar atau tidak sadar menerima pandangan seksis pria terhadap wanita. Hal ini memunculkan perilaku misogini atau membenci perempuan lain agar dirinya tidak dianggap sama.

Perilaku ini didasari atas keinginan menghindari stereotip umum yang melekat pada perempuan yang cenderung negatif. Pada akhirnya, sindrom ini membuat seorang perempuan menegaskan bahwa dirinya berbeda dengan kebanyak perempuan lain yang suka berbelanja, memakai make up, lemah lembut dan ingin dilindungi.

Dampak Pick Me Girl Syndrome

Perempuan dengan kondisi ini tidak menyadari bahwa dia telah membatasi dirinya sendiri atas dasar anggapan pribadi. Anggapan tentang dirinya yang tidak akan diterima oleh lingkungannya. Hal ini membuat pengidap pick me girl syndrome membatasi dirinya agar tidak menyukai benda-benda dan bergaya feminin.

Dia khawatir akan ditolak oleh laki-laki di sekitarnya apabila tidak ‘berbeda’ dengan yang lain. Dan akhirnya, dia berkembang dan terlalu fokus pada penilaian orang lain terhadap dirinya. Dalam beberapa situasi, perlu adanya tindakan konseling untuk perempuan pengidap sindrom ini, terlebih jika berpotensi merugikan diri sendiri dan orang lain.