Dalam kehidupan, Allah senantiasa memberikan hikmah, inspirasi, dan pelajaran melalui apapun itu. Tugas kita ialah menemukan sumber-sumber kebahagiaan itu, seraya menebarkan kepada orang lain. Berbagi.
Sahabat, saya ingat ada satu kisah menarik, hal mana dari kisah itu bisa kita petik inspirasi luar biasa, pelajaran hidup yang sangat penting bagi semua orang. Yakni, tentang bagaimana kita melihat orang lain.
Pada suatu waktu, seorang guru meminta semua murid mengamati dengan seksama papan tulis. Kemudian, sang guru mulai menuliskan sesuatu di papan tulis itu.
5×1=7
5×2=10
5×3=15
5×4=20
5×5=25
5×6=30
5×7=35
5×8=40
5×9=45
5×10=50
Sesudah sang guru itu menulis, ia mulai mendapati murid-muridnya yang tertawa dengan nada seolah mengejek. Menanggapi hal itu, sang guru hanya tersenyum, kemudian bertanya.
"Wahai muridku, mengapa kalian tertawa?"
"Lihat, Pak! Soal nomor satu yang bapak tulis salah." Jawab murid-murid sambil tertawa.
Entah mengapa, murid-murid belum juga berhenti tertawa melihat soal nomor satu yang ditulis sang guru ternyata salah. Maka, saat itu, sejenak sang guru mendekat ke bangku murid-muridnya dengan senyum ramahnya. Kemudian sang guru bertutur.
"Wahai murid-muridku, tahukah kalian bahwa saya sengaja menulis soal-soal itu. Saya ingin kalian belajar hal penting dari soal yang kutulis."
Mendengar jawaban sang guru, murid-murid saling tatap. Mereka kurang begitu paham apa yang dimaksud sang guru. Akhirnya sang guru melanjutkan penjelasannya.
"Wahai muridku, saya ingin kalian tahu bagaimana orang-orang kerapkali memperlakukan kita. Lihatlah di papan tulis, berapa soal yang kutulis? Hitunglah kembali, berapa yang benar dan berapa yang salah?"
Para murid bergumam pelan, mulai menghitung ulang soal di papan tulis. Lalu, satu murid mengangkat tangan dan menjelaskan.
"Pak guru menulis sepuluh soal. Sembilan soal benar, dan hanya satu soal saja yang salah."
Sang guru tersenyum sambil menganggukkan kepala. "Engkau benar, Nak!" kata sang guru. "Lalu kenapa kalian tidak memberiku ucapan selamat atas keberhasilanku menjawab benar 9 soal di papan tulis. Mengapa kalian justru menertawakanku hanya karena salah satu soal saja?" imbuhnya
Para murid terdiam. Wajah mereka perlahan merunduk. Sang guru menjelaskan, bahwa dalam hidup, kita akan jarang mendapatkan apresiasi dari kebaikan kita, sebanyak apapun kebaikan itu. Tetapi, begitu kita melakukan kesalahan sekali saja, maka seolah dunia akan menganggap kita orang buruk, lalu menepiskan semua kebaikan yang pernah kita lakukan.
Ketahuilah anak-anakku!
"Orang lebih dikenal dari satu kesalahan yang ia perbuat, dibandingkan dengan seribu kebaikan yang ia lakukan. Terkadang satu kesalahan selalu diingat, seraya melupakan sembilan kebaikan yang pernah dilakukan."
Maka, anak-anakku, Pak guru berpesan!
"Jadilah seperti lebah! Lebah akan hinggap ditempat yang baik, memakan yang baik, serta mengeluarkan yang baik (madu). Ketika ada orang yang berbuat salah kepadamu, maafkanlah ia, lupakanlah kesalahannya, serta ingat selalu kebaikannya. Dengan demikian, hidup kalian akan diliputi kebaikan."
Post a Comment for "Inspiratif: Ketika Murid Seisi Kelas Menertawakan Sang Guru"
Komentar yang anda kirim akan dimoderasi guna menghindari Spam. Terima kasih telah berkunjung.